Saat ini banyak sekali yang ingin jadi praktisi SEO, namun bingung dari mana belajar SEO. Banyak yang terjadi belajar SEO dari youtube tanpa mengetahui terlebih dahulu pondasi SEO yang benar untuk pemula. Sehingga banyak kesalahan dalam penerapan atau eksekusi di websitenya.
Berikut kami sampaikan beberapa hal dasar yang bisa jadi informasi bagi pemula untuk belajar SEO.
Daftar Isi Konten
Dasar-Dasar Belajar SEO
Pondasi merupakan sebuah tiang penting untuk melakukan aktifitas. Apalagi tentang SEO dimana tidak ada rumus pasti hanya ada clue dan algoritma yang berubah ubah sesuai dengan pengguna mesin pencari seperti Google, bing dll. Dasar dasar belajar SEO ini membuat kita dapat melakukan prioritas pengerjaan mana saja yang bisa dilakukan.
Adapun hal tersebut adalah pemahaman mengenai jenis – jenis SEO, konsep keyword, search intent hingga pembahasan mengenai algoritma google yang perlu Anda ketahui.
Jenis SEO
Salah satu yang jadi modal belajar SEO adalah mempelahari jenis SEO, Jenis SEO dibedakan berdasarkan fokus dan pendekatan optimasinya, yaitu On-Page SEO, Off-Page SEO, dan Technical SEO.

Masing-masing jenis SEO memiliki teknik dan tujuan yang spesifik, namun ketiganya saling melengkapi untuk mencapai hasil maksimal.
On-Page SEO memastikan konten dapat dibaca dan dipahami oleh mesin pencari serta bermanfaat bagi pengguna.
Off-Page SEO membangun kredibilitas dan meningkatkan sinyal kepercayaan dari luar.
Technical SEO menjadi pondasi agar website berjalan lancar secara teknis dan ramah mesin pencari.
Tanpa salah satu dari ketiganya, strategi SEO akan kurang seimbang. Dengan memahami peran masing-masing jenis SEO, pemilik website dapat menyusun strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, target audiens, dan karakteristik situs, sehingga peluang untuk meraih peringkat tinggi di hasil pencarian akan semakin besar.
On-Page SEO
On-page SEO adalah proses optimasi elemen yang ada di dalam halaman website agar lebih mudah dipahami oleh mesin pencari dan relevan bagi pengunjung.
Fokusnya adalah membuat konten dan struktur halaman yang memenuhi standar algoritma, sehingga peluang untuk mendapatkan peringkat tinggi semakin besar. Elemen penting dalam on-page SEO meliputi judul halaman (title tag), meta description, penggunaan kata kunci, struktur heading, internal linking, dan optimasi gambar.
Selain teknis, on-page SEO juga memperhatikan kualitas konten. Konten yang informatif, original, dan sesuai dengan kebutuhan pembaca akan memberi sinyal positif kepada mesin pencari. Penempatan kata kunci yang tepat pada judul, subjudul, dan isi artikel membantu algoritma memahami topik yang dibahas, namun tetap harus natural agar nyaman dibaca manusia.
Aspek lain yang tak kalah penting adalah pengalaman pengguna (user experience). Kecepatan loading, tampilan yang responsif di mobile, serta navigasi yang jelas membuat pengunjung betah dan mengurangi bounce rate.
Dengan kombinasi optimasi teknis, kualitas konten, dan kenyamanan pengguna, on-page SEO dapat menjadi fondasi kuat untuk meningkatkan performa website di hasil pencarian.
Off-Page SEO
Off-page SEO adalah strategi optimasi yang dilakukan di luar halaman website untuk meningkatkan reputasi, otoritas, dan peringkat di mesin pencari. Fokus utamanya adalah membangun kepercayaan melalui sinyal eksternal seperti backlink dari situs berkualitas, ulasan positif, dan penyebutan merek di berbagai platform.
Mesin pencari menilai situs dengan banyak referensi dari sumber tepercaya sebagai lebih kredibel dan relevan untuk ditampilkan di posisi atas hasil pencarian.
Teknik off-page SEO mencakup pembuatan backlink berkualitas, promosi konten di media sosial, kolaborasi dengan influencer, serta pemasaran digital melalui forum atau komunitas online. Kualitas lebih penting daripada kuantitas, karena backlink dari situs terpercaya akan memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan banyak link dari situs yang tidak relevan atau berkualitas rendah.
Manfaat off-page SEO tidak hanya pada peningkatan peringkat, tetapi juga pada peningkatan brand awareness dan traffic organik jangka panjang. Dengan strategi yang konsisten dan alami, off-page SEO dapat membangun otoritas domain yang kuat sehingga website lebih kompetitif di pasar digital.
Technical SEO
Technical SEO adalah proses optimasi aspek teknis website agar mudah diindeks, dipahami, dan dirayapi oleh mesin pencari. Fokusnya bukan pada konten, melainkan pada struktur dan performa teknis situs.
Tujuan utama technical SEO adalah memastikan mesin pencari dapat mengakses setiap halaman tanpa hambatan, memahami kontennya dengan tepat, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Elemen penting dalam technical SEO meliputi kecepatan loading, struktur URL yang bersih, penggunaan HTTPS, mobile-friendly design, sitemap XML, dan file robots.txt yang terkonfigurasi dengan benar. Selain itu, penggunaan data terstruktur (schema markup) membantu mesin pencari memahami konteks konten, seperti artikel, produk, atau event, sehingga berpotensi menampilkan rich snippets di hasil pencarian.
Technical SEO juga mencakup pengelolaan internal linking yang baik, penghindaran konten duplikat, serta optimasi crawl budget agar bot fokus merayapi halaman penting. Dengan pondasi teknis yang solid, website akan lebih mudah bersaing di hasil pencarian, bahkan sebelum strategi konten dan backlink dijalankan.
Konsep Keyword dan Search Intent
Memahami keyword dan search intent adalah langkah fundamental dalam membangun strategi SEO yang efektif. Keyword membantu mesin pencari mengenali topik konten, sementara search intent memastikan konten sesuai dengan tujuan pencarian pengguna. Kombinasi keduanya akan meningkatkan relevansi dan peluang ranking tinggi di SERP (Search Engine Results Page).
Maka ada pula yang perlu diketahui tentang jenis search intent
- Informational Intent
Pengguna dengan informational intent mencari informasi atau jawaban atas pertanyaan tertentu. Contoh: “cara membuat blog”, “apa itu SEO”. Konten yang cocok untuk intent ini adalah artikel edukatif, panduan, atau video tutorial.
- Navigational Intent
Navigational intent muncul saat pengguna mencari situs web atau brand tertentu. Contoh: “Facebook login”, “Tokopedia official”. Konten yang relevan biasanya berupa halaman brand resmi atau profil perusahaan yang mudah diakses.
- Transactional Intent
Transactional intent menunjukkan pengguna siap melakukan tindakan komersial, seperti membeli produk atau mendaftar layanan. Contoh: “beli iPhone 15 Pro Max”, “booking hotel Bali”. Konten untuk intent ini sebaiknya fokus pada detail produk, penawaran harga, ulasan, dan tombol call-to-action yang jelas.
Kesimpulan Artikel
Kesimpulannya, belajar SEO untuk pemula memerlukan pemahaman yang kuat terhadap pondasi dasarnya sebelum masuk ke strategi lanjutan. Mengetahui perbedaan jenis SEO, mulai dari on-page, off-page, hingga technical SEO, akan membantu menentukan langkah optimasi yang tepat sesuai kondisi dan tujuan website. Setiap jenis memiliki fokus dan teknik yang berbeda, namun saling melengkapi untuk membangun visibilitas yang kuat di mesin pencari.
Selain itu, konsep keyword dan search intent menjadi kunci utama dalam merancang konten yang relevan. Pemilihan keyword yang tepat serta pemahaman maksud pencarian pengguna memastikan konten tidak hanya muncul di hasil pencarian, tetapi juga memenuhi kebutuhan audiens. Mengabaikan aspek ini berisiko membuat konten sulit bersaing, meskipun secara teknis website sudah dioptimalkan.
Dengan menguasai kombinasi antara optimasi teknis, kualitas konten, reputasi eksternal, dan kesesuaian dengan search intent, strategi SEO akan lebih terarah dan berkelanjutan. Pondasi ini menjadi langkah awal yang penting bagi siapa saja yang ingin serius mengembangkan website dan bersaing di dunia digital.