Copywriter vs Content Writer, Apa Bedanya?

Bagikan informasi ini

Belakangan ini sangat marak sekali penyebutan Content writer dan Copywriter. Profesi ini melonjak diminati saat pandemi terjadi. Memang benar jika Content Writer dan Copywriter memiliki kemiripan, yaitu keduanya sama-sama ada di bidang kepenulisan.

Tapi, sebenarnya ada banyak perbedaan di antara Content Writer dan Copywriter yang mungkin belum kamu tahu. Oleh karena itu, penulis akan merangkum apa saja perbedaan copywriter dan content writer, jobdesc hingga rata-rata gaji seorang copywriter dan gaji content writer. Yuk simak dulu pembahasan di bawah ini!

Perbedaan Copywriter dan Content Writer dari Segi Definisi

Perbedaan pertama yang akan penulis bahas adalah definisi content writer dan definisi copywriter. Coba perhatikan perbedaan definisi mereka di bawah ini!

Definisi Content Writer

Content writer adalah seorang penulis yang memproduksi tulisan atau konten-konten informatif, relevan dan menarik untuk membantu sebuah brand memberikan informasi yang akurat kepada audiens yang dituju. 

Tulisan yg dibuat oleh seorang Content Writer biasanya berupa blog post, artikel, hingga press release. Bidang keilmuannya disebut Content Writing, sedangkan profesinya disebut sebagai Content Writer.

Definisi Copywriter

Copywriter adalah seorang penulis yang memproduksi tulisan yang kreatif dan menarik untuk kebutuhan promosi atau periklanan. Biasanya ketika kamu melihat caption iklan, baik itu di Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, LinkedIn Ads, YouTube Ads, hingga Twitter Ads, itu adalah salah satu dari pekerjaan seorang copywriter.

Seorang Copywriter bertugas membantu brand dalam pembuatan suatu campaign atau kampanye yang menarik sesuai audience yang sudah ditargetkan. 

Perbedaan Copywriter dan Content Writer dari Segi Jobdesk

Di perbedaan Content Writer dan Copywriter yang kedua ini penulis menilik dari segi Jobdesk. Di sini kamu akan melihat perbedaan yang cukup kontras antara Content Writer dan Copywriter. Jadi, pastikan kamu menyimak perbedaan Content Writer dan Copywriter dari segi jobdesk mereka di bawah ini, ya.

Jobdesc Content Writer

Seorang Content Writer bertanggung jawab untuk membuat tulisan yang menarik, relevan dan informatif untuk membantu sebuah brand dalam mengkomunikasikan pesan atau produk mereka.

Ruang lingkup pekerjaan atau jobdesk seorang Content Writer adalah

  1. Brainstorming sebelum membuat tulisan.
  2. Melakukan riset untuk tulisan yang akan dibuat.
  3. Membuat Tulisan sesuai platform seperti blog post, artikel, dan media lainnya.
  4. Mempresentasikan Tulisan kepada klien atau stakeholder (baca: orang yg berkepentingan) sebelum melakukan publish.
  5. Mendistribusikan konten tulisan yang dibuat ke platform yang dituju seperti website, media nasional, media sosial dan lain sebagainya.
  6. Mereview ulang atau mengaudit tulisan yang sudah dipublish jika content yang ditulis kurang performanya

Jobdesc Copywriter

Berbeda dengan seorang Copywriter. Ia memikul tanggung jawab untuk membuat teks iklan (baca: copy) yang menarik/engaging copy mendukung promosi atau penjualan. Seorang copywriter membantu sebuah brand dalam melakukan promosi untuk menghasilkan penjualan, oleh karena itu ia harus membuat teks promosi semenarik mungkin.

Jobdesk seorang copywriter biasanya mencakup

  1. Brainstorming sebelum membuat teks promosi
  2. Melakukan benchmarking agar teks promosi lebih menarik
  3. Membuat Copy/Teks Promosi sesuai dengan media atau platform dan audiens yang dituju
  4. Mempresentasikan Copy/Teks promosi ke klien atau stakeholder (baca: orang yang berkepentingan)
  5. Mendistribusikan Copy atau Teks Promosi ke klien, tim terkait ataupun langsung didistribusikan ke media atau platform yang dituju
  6. Mereview ulang apa yang kurang dari teks promosi atau copy yang sudah dibuat dan menjadi bagian dari campaign, agar penulisan copy berikutnya bisa lebih menarik lagi.

Perbedaan Content Writer dan Copywriter dari Segi Gaji

Perbedaan ketiga antara Content Writer dan Copywriter adalah dari segi gajinya. Namun, ini bukanlah hal pasti. Karena gaji seorang copywriter atau content writer tergantung pada perusahaannya. 

Artikel Terkait :   Tips Membuat Konten SEO yang Baik

Bisa jadi si perusahaan lebih banyak menggunakan tenaga dan pikiran si content writer dibanding si copywriter. Jadi wajar jika salah satu dari mereka memiliki gaji yang lebih tinggi, karena semuanya kembali kepada sebesar apa tanggung jawab yang mereka emban di perusahaan tersebut.

Gaji Content Writer

Penulis akan mengkategorikan 4 gaji Content Writer. Walau bekerja di bidang yang sama, biasanya tingginya gaji content writer ditentukan oleh pengalaman, portofolio ataupun media yang mereka gunakan untuk mencari klien:

1. Gaji Content Writer Pemula: Bekisar antara 2 juta hingga 5 juta rupiah.

2. Gaji Content Writer Profesional: Bekisar antara 3 juta hingga 15 juta rupiah.

3. Gaji Content Writer Freelance Pemula: Bekisar antara 2,5 juta hingga 6,5 juta rupiah.

3. Gaji Content Writer Freelance Profesional: Berkisar antara 5 juta hingga 20 juta rupiah.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya gaji itu selaras dengan tingginya tanggung jawab yang harus dipikul, waktu yang dihabiskan, pengalaman atau portofolio yang dimiliki.

Gaji Copywriter

Sama halnya dengan gaji Content Writer. Di sini penulis juga mengkategorikan 4 gaji Copywriter. Walau bekerja di bidang yang sama, biasanya tingginya gaji copywriter juga ditentukan oleh pengalaman, portofolio ataupun media yang mereka gunakan untuk mencari klien:

1. Gaji Content Writer Pemula: Bekisar antara 2 juta hingga 5 juta rupiah.

2. Gaji Content Writer Profesional: Bekisar antara 3 juta hingga 15 juta rupiah.

3. Gaji Content Writer Freelance Pemula: Bekisar antara 2,5 juta hingga 6,5 juta rupiah.

3. Gaji Content Writer Freelance Profesional: Berkisar antara 5 juta hingga 20 juta rupiah.

Namun, perlu diingat bahwa tingginya gaji itu selaras dengan tingginya tanggung jawab yang harus dipikul, waktu yang dihabiskan, pengalaman atau portofolio yang dimiliki.

Hard Skill yang Harus Dimiliki Seorang Content Writer

Menjadi seorang Content Writer terlihat sangat mudah memang. Namun, percayalah bahwa seorang content writer juga harus memiliki hard skill yang akan membantu menaikan daya jual skill content writing mereka. 

Berikut ini adalah rangkuman beberapa hard skill yang harus dimiliki oleh seorang Content Writer:

Design Thinking

Design Thinking adalah skill pertama yang harus dimiliki oleh seorang Content Writer. Dengan memiliki skill ini, seorang content writer bisa berempati lebih dalam untuk menghasilkan konten atau tulisan yang informatif, relevan dan menarik untuk membantu sebuah brand memberikan informasi kepada audiens.

Keyword Research

Dengan memiliki skill ini, seorang content writer akan mampu membuat tulisan yang sesuai dengan apa yang dicari oleh audiens-nya di internet. 

Logikanya, bagaimana seorang content writer bisa menulis konten yang relevan sedangkan ia sendiri tidak tahu kata kunci apa yang diketik audiensnya di platform media sosial? jadi, itulah pentingnya seorang content writer memiliki skill riset kata kunci atau keyword research.

Format Content Writing di Berbagai Media

Tentunya, karena profesi seorang content writer tidak jauh-jauh dari media. Maka seorang content writer juga perlu mempelajari format penulisan di berbagai media. Baik itu format penulisan artikel, blog post, atau deskripsi produk biasa.

Karena berbeda media, berbeda juga audiens dan format yang digunakan. Tentunya ini bisa dipelajari dengan mudah, mengingat maraknya informasi di internet yang bisa kamu temukan secara gratis. Hanya bermodalkan segelas kopi dan secarik buku catatan atau notepad, kamu sudah bisa mendapatkan apa yang ingin kamu kuasai.

Artikel Terkait :   Memaksimalkan Local SEO untuk Bisnis dengan Local Listing!

Membuat Ajakan atau Call to Action yang Menarik

Untuk membuat content writing yang menarik, rasanya tidak cukup jika hanya mengerti format penulisan, riset kata kunci dan skill menulis informasi sebuah brand atau produk saja.

Seorang content writer juga harus memiliki kemampuan dalam membuat ajakan atau biasa disebut dengan Call to Action yang menarik. Sehingga content marketing yang dibuat tetap menghasilkan sesuatu yang bisa diukur dan menjadi data untuk diolah kembali.

Analoginya, jika kita membuat content writing tanpa sebuah ajakan atau Call to Action itu sama seperti kita memasakan nasi goreng tanpa menggunakan bumbu apapun. Yaps, hambar rasanya.

Perbendaharaan Kata yang Cukup Banyak

Hard skill content writer yang terakhir adalah memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak. Karena tulisan seorang content writer akan terasa membosankan jika terus menggunakan kosa kata yang sama tanpa adanya polesan kata berupa anonim atau sinonim di dalamnya.

Skil ini bisa didapatkan dengan membaca banyak buku, artikel, ataupun mendengarkan siniar (baca: podcast). dengan demikian, tulisan yang dibuat tidak akan membosankan karena ada banyak permainan kosa kata di dalamnya. Tapi pastikan juga untuk tidak membuat pembaca tulisanmu merasa bingung atas apa yang kamu tulis, ya!

Hard Skill yang Harus Dimiliki Seorang Copywriter

Begitupun dengan bidang Copywriting, seorang copywriter juga harus memiliki beberapa hard skill agar menaikan daya jual skill menulis teks promosinya. 

Berikut penulis berhasil merangkum beberapa hard skill yang harus dimiliki oleh seorang copywriter:

Design Thinking

Memang benar jika hard skill design thinking ini bisa diimplementasikan di berbagai bidang. Karena dengan design thinking, seorang copywriter bisa berempati lebih dalam lagi, lalu ia bisa mengolah informasi yang dihasilkan dari proses Emphatize pada tahapan pertama dalam proses Design Thinking tadi menjadi sebuah tulisan atau teks promosi yang relevan semenarik mungkin.

Content Ideate

Hard skill selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang copywriter adalah content ideate. Pada tahapan inilah kreatifitas seorang copywriter akan benar-benar diuji.

Seorang copywriter harus bisa menghasilkan ide cemerlang untuk membuat sebuah teks promosi yang dibutuhkan pada sebuah campaign (baca: kampanye) dengan berbagai pertimbangan. 

Jangan sampai copy atau teks promosi dalam campaign yang dijalankan malah membawa brand atau perusahaan ke pinggir jurang. Masih ingat dengan kasus sebuah brand besar bernama Holyw**gs? itulah contoh sebuah copy atau campaign yang bukannya memberikan brand banyak sales, tetapi malah membawa brand ke pinggir jurang. Istilah ini disebut sebagai Brand Hell dalam dunia Marketing.

Membuat Engaging Copy dengan Berbagai Format

Tentu hard skill ini yang paling krusial diantara skill yang lainnya. Karena untuk membuat copy atau teks promosi yang menarik, seorang copywriter harus bisa

Engaging Call to Action

Dan skill yang terakhir adalah seorang Copywriter harus bisa membuat call to action atau ajakan yang menarik. Karena ini akan berpengaruh besar pada keberhasilan sebuah campaign yang dijalankan.

Soft Skill yang Harus Dimiliki Seorang Content Writer dan Copywriter

Kedua profesi ini selain memiliki hard skill, mereka juga harus memiliki soft skill yang akan mendukung mereka di bidang masing-masing. Entah copywriting maupun content writing.

Berikut adalah beberapa soft skill yang harus dimiliki oleh seorang copywriter dan content writer.

Time Management

Seorang copywriter maupun content writer sangat membutuhkan skill time management. Mengingat dua profesi ini sangat banyak menghabiskan waktu untuk berpikir. Time management yang baik akan membantu seorang copywriter maupun content writer untuk berpikir dengan jernih guna menghasilkan ide-ide cemerlang saat membuat tulisan.

Artikel Terkait :   Apa Saja Halaman Website yang Wajib Ada?

Jika time management seorang copywriter atau content writer cenderung acak-acakan, maka jangan heran jika hal ini akan berdampak pada pikiran dan kinerja mereka. Jadi, gunakan waktu sebaik mungkin agar performa atau kinerja seorang content writer ataupu copywriter tetap terjaga.

Emotional Management

Skill mengatur emosi juga sangat diperlukan untuk seorang copywriter dan content writer. Karena biasanya sebuah tulisan akan mendapatkan kritik dan saran maun revisi yang berkali-kali.

Jadi, jangan sampai karena tidak bisa mengatur emosi, seorang copywriter dan content writer malah tidak bisa menghasilkan tulisan yang menarik dan relevan, ya!

Adaptivity Skil

Semua orang tahu bahwa sekarang perubahan sangatlah cepat. Entah di dunia nyata maupun di dunia maya. Oleh karenanya skill untuk beradaptasi juga penting dimiliki oleh seorang content writer dan copywriter.

Bisa jadi tren yang terjadi saat ini semuanya mengarah pada TikTok, atau suatu topik tertentu. Tapi perubahan trends bisa terjadi kapanpun. Maka beradaptasilah!

Stay Humble

Terkesan sepele, namun soft skill untuk tetap rendah hati adalah skill yang paling sulit. Biasanya seorang copywriter atau content writer selalu terjebak di dalam pencapaian masa lalunya. 

Mereka akan berkata “itu dulu saya yang bikin copywritingnya” dan lain sebagainya. Padahal hal perkataan seperti ini mayoritas tidak ingin didengar oleh anak baru atau copywriter pemula. Karena bagi mereka itu tidaklah penting. Kecuali mereka bertanya apa saja prestasimu, maka silahkan beberkan sesuka hatimu.

Percayalah jika orang-orang yang baru mengenalmu tidak ingin mendengar kejayaanmu di masa lalu jika mereka tidak bertanya. Alih-alih terlihat keren, yang ada malah jadi bahan omongan suatu hari nanti karena terkesan sombong. Jadi, stay humble. Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung.

Platform atau Tools Content Writer dan Copywriter

Setelah membahas definisi, gaji, hard skill hingga soft skill yang harus dimiliki oleh seorang copywriter dan content writer, kali ini penulis akan membahas tentang Tools atau platform yang biasa digunakan oleh seorang content writer dan copywriter.

Content Writer dan Copywriter memiliki lingkungan yang sedikit berbeda dalam penggunaan tools ataupun media tempat mereka mencari ide. Lalu, apa saja tools yg mereka gunakan? Berikut ulasannya.

Platform atau Tools Seorang Content Writer

  • Google Trends
  • Ubersuggest
  • WordPress
  • Google Doc
  • SpreadSheet
  • Google Keyword Planner
  • Word Count
  • Also Asked
  • Plagiarism Checker
  • Semrush
  • Ahrefs
  • Google Drive
  • Canva
  • Google Search Console
  • dll

Platform atau Tools Seorang Copywriter

  • Facebook Ads Library
  • TikTok Creative Center
  • Google Ads
  • Ads Finder
  • Pinterest
  • TikTok Creative Center Top Ads
  • Google Doc
  • Spreadsheet
  • Canva
  • Ubersuggest
  • Rhyming Zone
  • dll

Itulah pembahasan lengkap mengenai Perbedaan Copywriter dan Content Writer, Gaji Copywriter dan Content Writer, Soft Skill, Hard Skill Copywriter dan Content Writer, hingga Platform atau tools untuk content writer dan copywriter.

Jika kamu ingin menjadi seorang copywriter ataupun content writer, kamu bisa memulai satu-persatu langkah di atas. Karena tidak ada kata terlambat untuk belajar dan tidak ada hal yang mustahil untuk dipelajari.

Semoga artikel ini membantumu menemukan informasi yang kamu butuhkan terkait perbandingan antara content writer dan copywriter. Share tulisan ini jika kamu rasa banyak orang yang harus tahu. Tunggu tulisan-tulisan dari penulis di artikel selanjutnya, ya!

Bagikan informasi ini
Sinar Hadi Wijaya

Sinar Hadi Wijaya

Sinar Hadi Wijaya adalah praktisi sekaligus pebisnis yang bergerak di bidang Digital Marketing yang berpengalaman sejak tahun 2019.

Articles: 93

Leave a Reply